Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan
penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu
diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan
berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi
digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara
pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat
elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media
transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media
transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel.
Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam
pengiriman datanya.
Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided
transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang
menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi
tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
1. Media Transmisi
Guided
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik,
meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable
(kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan
dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan
konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran
listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data
dalam bentuk cahaya.
a. Twisted-Pair
Cable
Kabel twisted-pair
terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan
unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel
twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih
tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir
atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap
jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak
seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel
twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
• 1. Shielded
Twisted-Pair (STP)
Gambar Shielded
Twisted-Pair (STP)
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi
tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki
resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu
meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki
kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP
adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal,
sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari
sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya,
melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat
menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai
layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan
sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan
jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa
bantuan device penguat (repeater)
•
Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
•
Biaya rata-rata per node: sedikit mahal
dibadingkan UTP dan coaxial
•
Media dan ukuran konektor: medium
•
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m
(pendek).
• 2. Unshielded
Twisted-Pair (UTP)
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:
• Category 1 : sifatnya mampu
mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
• Category 2 : sifatnya mampu
mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk
transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
• Category 3 : mampu
mentransmisikan data hingga 16 MHz.
• Category 4 : mamu
mentransmisikan data hingga 20 MHz.
• Category 5 : digunakan
untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.
Gambar Unshielded
Twisted-Pair (UTP)
Secara fisik, kabel
Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang
dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek
konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi
degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang
benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP
digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda
dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini
menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur
jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
•
Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
•
Biaya rata-rata per node: murah
•
Media dan ukuran: kecil
•
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m
(pendek).
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya
kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP
adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau
perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para
administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif
dan cukup diandalkan.
b. Coaxial
Cable (Kabel Koaksial)
Gambar Coaxial Cable (Kabel Koaksial)
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris
melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk
LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan
dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk
komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP.
Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam
jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin
optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial
merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe
komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun
perusahaan.
•
Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
•
Biaya rata-rata per node: murah
•
Media dan ukuran konektor: medium
•
Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m)
untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan
kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan,
diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan
saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan
tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter
terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis
memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe
kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak
ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal
dibandingkan kabel twisted-pair.