BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Biologi  merupakan  suatu  ilmu  yang  berdekatan  dengan  kehidupan  kita  sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan  ilmu  alam dengan ilmu  sosial.

Salah   satu   pokok   pembahasan   di   dalam   ilmu   biologi   adalah   Pettumbuhan   dan Perkembangan. Dipembahasan ini mengenai tentang bagaimana seluruh mahluk hidup akan mengalami pertumbuhan.

Kami   mencoba   mengambil   salah   satu   mahluk   hidup   yang   sering   konsumsi  yaitu tanaman,   lebih   yakinnya   kami  mencoba   meneliti  bagaimana   cara   jagung   untuk   tumbuh menjulang  sehingga  bisa sering kita konsumsi.


Salah  satunya  bagaimana  faktor  eksternal  mempengaruhi  pertumbuhan  tanaman  yang sering menjadi penganti nasi sebagai bahan makanan pokok  bagi sebagian orang ini, memang jagung  juga sumber karbohidrat yang cukup tinggi.

Kami sepertinya mendapat jatah mengulas tentang bagaimana MSG mempengaruhi pertumbuhan  jagung,   apakah  nantinya  menghambat   atau  malah  menyuburkan  pertumbuhan dari jagung tersebut.

B. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.   Apakah perbedaan apabila tanaman yg banyak mendapatkan takaran MSG dengan yang sedikt mendapat takaran MSG ?
2.   Apakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan  tanaman jagung tersebut


C. TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.   Untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari banyak sedikitnya takaran MSG yg
diberi ketanaman mampu mempergaruhi laju pertumbuhan  tanaman tersebut.
2.   Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan laju pertumbuhan tanaman jagung







D. MANFAAT PERTUMBUHAN


Adapun manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.   Meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh MSG terhadap laju pertumbuhan tanaman jagung.
2.   Mampu mengetahui apa saja faktor yang mampu membuat laju pertumbuhan jagung berjalan cepat dan subur.


E. HIPOTESIS

Dari pendahuluan yang telah dibahas, maka hipotesis yang didapat sebagai berikut
1.   Ada perbedaan dalam segi respons laju pertumbuhan  antara takaran MSG yang diberikan kepada tanaman jagung
2.   Terdapat pengaruh-pengaruh dari kelajuan pertumbuhan  tanaman jagung.



BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA



A.Perkembangan dan Pertumbuhan

Pertumbuhan  adalah suatu proses pertambahan  ukuran, baik volume,  bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan  adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju  keadaan yang lebih dewasa.

Pertumbuhan  dan perkembangan  memiliki  arti yang sangat penting  bagi makhluk hidup. Misalnya  pada manusia,  dengan tumbuh  dan berkembang dapat mempertahankan  kelangsungan  hidupnya  dan melestarikan  keturunannya.  Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia  memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga  mudah terserang penyakit.  Tetapi, setelah tumbuh  dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya  semakin kuat sehingga  kelangsunga n  hidupnya lebih terjamin.

Pertumbuhan  dan perkembangan  membawa manusia  kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia  dapat menghasilkan  keturunan  sehingga  populasi manusia  akan terjaga kelestariannya.  Sekarang, coba kamu bayangkan  jika tidak terjadi
pertumbuhan  dan perkembangan  pada manusia?  Mungkin  populasi manusia  akan
punah. Begitu  juga dengan hewan dan tumbuhan.  Jika hewan dan tumbuhan  tidak mengalami pertumbuhan  dan perkembangan,  maka akan mengalami  kepunahan.

Pada tumbuhan,  perkembangan  ini menghasilkan  bermacam-macam jaringan  dan organ tumbuhan.  Pertumbuhan  dan perkembangan  pada hewan berbedabeda antara spesies satu dengan spesies yang lain.  Tetapi, pada dasarnya memiliki  persamaan tahapan perkembangan.

Perkembangan  pada tumbuhan  diawali dengan fertilisasi.  Pada awal perkembangannya,  embrio  mendapatkan makanan dari kotiledon.  Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan  tingkat tinggi.  Tumbuhan  dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon.  Pertumbuhan  awal tumbuhan  dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan.  Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal.


a. Pada perkecambahan  epigeal,  kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan  hipokotil yang memanjang  ke atas.

b. Pada perkecambahan  hipogeal,  kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula  keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan  epikotil yang memanjang  ke arah atas.


Pertumbuhan  pada tumbuhan  terjadi di meristem (titik  tumbuh)  yang terdapat
pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami  pembelahan  mitosis.  Oleh karena
itu, ujung batang dan ujung  batang akan bertambah panjang dan besar.

Pertumbuhan  disebabkan oleh pertambahan  besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya  di ujung  batang yang disebut tunas terminal dan mengandung  meristem apikal, serta tunas samping  yang nantinya  membentuk  cabang batang, daun, dan bunga.

Batang tumbuhan  selain  bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas  kambium,  yang termasuk  jaringan  meristem yang sel- selnya aktif membelah.  Letak kambium di antara jaringan  xilem dan floem.  Kambium akan terus membentuk  jaringan  xilem dan floem baru sehingga  batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas  kambium meninggalkan  batas yang jelas pada batang. Batas
ini disebut lingkaran  tahun.

B.    Tanaman Jagung



Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung  juga menjadi alternatif  sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia  (misalnya  di Madura dan Nusa Tenggara)  juga menggunakan  jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat,  jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan  maupun tongkolnya),  diambil minyaknya (dari bulir),  dibuat tepung (dari bulir,  dikenal dengan istilah  tepung jagung atau maizena),  dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).  Tongkol jagung  kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan  furfural.
Jagung yang telah direkayasa genetika  juga sekarang ditanam sebagai penghasil  bahan farmasi.

Kandungan gizi

Biji jagung  kaya akan karbohidrat.  Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan  karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh  bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya  berupa campuran amilosa  dan amilopektin. Pada jagung  ketan, sebagian besar atau seluruh  patinya merupakan amilopektin.
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh  pada kandungan  gizi,  tetapi lebih berarti dalam
pengolahan  sebagai bahan pangan. Jagung  manis diketahui mengandung  amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan  fitoglikogen  dan sukrosa.

Kandungan  gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:

1.   Kalori : 355 Kalori
2.   Protein : 9,2 gr
3.   Lemak : 3,9 gr
4.   Karbohidrat : 73,7 gr
5.   Kalsium : 10 mg
6.   Fosfor : 256 mg
7.   Ferrum : 2,4 mg


8.   Vitamin  A : 510 SI
9.   Vitamin  B1 : 0,38 mg
10. Air : 12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai  kandungan  karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai  kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual).  Satu siklus hidupnya  diselesaikan  dalam 80-150 hari.

Pemanfaatan

Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung  juga dijadikan  sebagai sumber energi alternatif.  Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi  polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik.  Salah satu perusahaan  di Jepang telah mencampur  polimer jagung  dan plastik  menjadi bahan baku casing  komputer yang siap dipasarkan. Produksi jagung  dan perdagangan  dunia

Provinsi penghasil  jagung di Indonesia  : Jawa Timur  : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton; Lampung  : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya  (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata- rata produksi jagung  nasional 16 jt ton per tahun

Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia),  diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk  negara- negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara  lainnya  14,34%. Total produksi jagung  pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT







C.    MONOSODIUM GLUTAMAT


Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai sodium glutamat atau MSG, merupakan garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami.Food and Drug Administration A.S. mengklasifikasikan MSG sebagai Generally Recognized as Safe (GRAS/Secara Umum Diakui Aman) dan Uni Eropa sebagai zat tambahan makanan. MSG memiliki Kode HS 29224220 dan Nomor E E621. Glutamat dalam MSG memberi rasa umami yang sama seperti glutamat dari makanan lain. Keduanya secara kimia identik.Produsen makanan industri memasarkan dan menggunakan MSG sebagai penguat cita rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan, menyatukan, dan menyempurnakan persepsi total rasa lainnya. Nama dagang untuk monosodium glutamat termasuk diantaranya AJI-NO-MOTO®, Vetsin, dan Ac'cent.

MSG murni sendiri tidak mempunyai rasa yang enak jika tidak dikombinasikan dengan bau gurih yang sesuai. Sebagai pemberi cita rasa dan dalam jumlah yang tepat, MSG memiliki kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa lainnya, menyeimbangkan, dan menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan tertentu. MSG tercampur dengan baik dengan daging, ikan, daging unggas, berbagai sayuran, saus, sup, dan marinade, serta meningkatkan kesukaan umum akan makanan tertentu seperti beef consommé (kaldu sapi khas Perancis). Namun seperti perasa dasar lain kecuali sukrosa, MSG menambah kesedapan hanya dalam kadar yang tepat. MSG yang berlebihan akan dengan cepat merusak rasa masakan. Meskipun kadar ini bervariasi pada berbagai jenis makanan, dalam sup bening, n ilai kesedapan dengan cepat turun pada kadar lebih dari 1 g MSG per 100 ml. Apalagi, ada interaksi antara MSG dengan garam (natrium klorida) dan bahan umami lain seperti nukleotida. Semuanya harus berada dalam kadar yang optimum untuk menghasilkan kelezatan maksimum. Dengan sifat-sifat ini, MSG dapat digunakan untuk mengurangi asupan garam (sodium), yang ikut menyebabkan timbulnya hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Rasa makanan rendah-garam akan menjadi lebih baik dengan penambahan MSG, bahkan dengan pengurangan garam hingga 30%. Kandungan sodium (dalam persen massa) dalam MSG adalah sekitar 3 kali lebih rendah (12%) daripada dalam natrium klorida (39%). Garam glutamat lain telah digunakan dalam sup rendah-garam, tetapi dengan tingkat kelezatan lebih rendah daripada MSG.



BAB III METODE PENELITIAN




A.  METODE PENELITAN
A.  Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian Pertumbuhan Tanaman Jagung dilakukan di :

-      Alamat                      : belakang rina

-      Hari/Tanggal            : minggu, tanggal 8 september 2013

-      Pukul                        : 10:15 WITA.



B.   Alat dan Bahan

-      4 buah Poly bag                -air msg

-      Tanah                                   - Alat tulis

-      Mistar                                  -air biasa

-      Benih jagung

-      Air



C.  Cara Kerja

-      Siapkan semua alat dan bahan yang dubutuhkan.

-     3 poly bag diberikan air msg

-      Salah satu poly bag diberikan diberi air biasa

-      Memasukkan benih jagung ke dalam media yang telah di sediakan.

-      Melakukan penyiraman setiap hari agar tanaman tetap tumbuh.

-      Mengukur tinggi tanaman sekali dalam sehari.



D.  Unit Prcobaan

Unit percobaan ini menggunakan poly bag sebanyak 4 buah.



F.
Variabel


a.

Variabel bebas

: msg

b.

c.

Variabel terikat

Variabel antara

: Pertumbuhan jagung

: Air, tanah, cahaya

d.   Variabel terkontrol: Yang tidak diberi msg



B.  B. DATA-DATA
  Tanaman  jagung  memakai  penyiraman  menggunaka n  msg                

no       Nama hari penelitian                Tinggi pot 1            Tinggi pot 2            Tinggi pot 3
1          Minggu                                         4,5 cm                      3cm                          2cm
2          Senin                                             8 cm                         7,5cm                       6cm
3          Selasa                                            11,5cm                     10cm                        8cm
4          Rabu                                              14cm                        10cm                        9cm

Tanaman jagung memakai penyiraman  air biasa

no       Nama hari penelitian               Tinggi tanaman pot 4
1          Minggu                                         3cm
2          Senin                                             5,5cm
3          Selasa                                           9cm
4          rabu                                              11cm



Tanama jagung yang di beri msg membuat tanaman jagung tumbuh lebih cepat namun berdampak negative, apa bila berlebihan akan menyebabkan tanaman akan tumbuh subur tapi daunya cepat rontok sehingga dapat menghabat pertumbuhan jagung.sedangkan tanpa diberi msg tanaman jagung tumbuh lebih lambat namun tidak ada berdampak
negative terhadap tumbuhan tersebut




PENUTUP



A.   Kesimpulan


Berdasarkan  penelitian yang telah kami buat ini, kami mendapat kesimpulan berupa :  bahwa tanaman yang diberi msg memeberi pengaruh yang negative membuat tanaman cepat subur lalu cepat juga layu sedangkan tanaman yang diberikan air biasa pada tanaman jagung berdampak positif tumbuhan subur dan tidak layu hanya petumbuhan nya begitu lama.

B.     Saran


Apabila melakukan penanaman, sebaiknya memperhatikan terlebih dahulu jenis tanaman yang akan ditanam,sehingga pemberian air msg dan air biasa, bisa dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA




Syamsuri,  Istamar, dkk .2007 . Biologi untuk SMA Kelas XII Semester 1 . Jakarta : Erlangga.